Ria menurut. Dia lalu mengutarannya maksudnya mengapa mengajak mbak Amy bertemu. Dia ingin memperkenalkan Gilang pada kedua puterinya. Agar mereka saling kenal. Mbak Amy tidak keberatan dengan maksud Ria. Bagaimana pun Gilang dan anak-anak Ria adalah saudara sebapak. Mereka berhak tahu status dan keberadaan masing-masing agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Masalahnya, bagaimana caranya?
Kalau mbak Amy, mudah saja., Gilang sudah tahu sejak awal kalau dia anak di luar nikah. Tapi anak-anak Ria, mereka tidak tahu. Entah bagaimana tanggapan mereka nantinya.
Aku mengusulkan agar tugas berat itu diserahkan pada Robby. Robby yang harus memberitahu puteri-puterinya kalau mereka punya saudara laki-laki lain ibu. Apapun penerimaan puteri-puteri Ria, akan hatus mereka tanggung bersama. Setelah mereka tahu, baru Gilangd an mereka di pertemukan.
Ria setuju dengan saranku. Begitu pula mbak Amy. Tapi mbak Amy punya 1 permintaan. Dia tidak ingin berada di satu ruang dengan Robby. Itu saja.
Demi menghormati keinginan mbak Amy, rencana di rubah lagi. Setelah anak-anak Ria tahu kalau mereka punya kakak satu bapak, mereka akan di pertemukan dengan Gilang dan mbak Amy. Tempat yang tepat adalah di kedai wafelnya mbak Amy. Setelah anak-anak tersebut saling kenal, baru kemudian giliran Gilang bertemu Robby. Pertemuan Gilang dan Robby, Gilang sendiri yang akan memutuskan, kapan dan dimananya.
Semua setuju dengan rencana itu. Waktu dan tempatpun sudah di tentukan. Semua akan hadir, kecuali Robby. Mbak Amy dan Ria memintaku untuk ada disana bersama mereka. Aku setuju saja.
******
Baca Juga:
Dan begitulah. Drama keluarga itu berakhir damai dan bahagia. Awalnya, menurut cerita Ria, kedua puterinya, si sulung Bella dan adiknya Sella terlihat shock dan tak percaya mendengar pengakuan bapaknya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Ria, mereka pun bisa menerima. Dan bersedia untuk berjumpa dengan Gilang.
Dan ternyata, Gilang dan Bella sudah saling mengenal karena kursus di tempat yang sama. Usia Gilang dan Bella yang hanya terpaut 6 bulan, (Gilang dan bella sama-sama lahir 17 tahun yang lalu, hanya saja Gilang lahir bulan Februari, Bella lahir bulan September) membuat keduanya lebih mudah berdamai dengan kenyataan. Dan Sella pun terlihat gembira karena akhirnya punya kakak lelaki seperti yang dia idam-idamkan selama ini. Dan yang paling penting, Ria dan mbak Amy bisa duduk satu meja dengan akrab bak satu keluarga. Hanya minus Robby saja. Dan untuk seterusnya, Robby tidak pernah hadir di pertemuan-pertemuan mereka. Ria selalu menghormati keinginan mbak Amy. Dan mbak Amy berusaha untuk mengimbangi kebesaran hati Ria.
Dan yang paling diuntungkan oleh kejadian itu tentu saja aku. Entah jasa apa yang telah kubuat, sejak saat itu, Ria dan mbak Amy sebisa mungkin selalu berusaha mengajak aku ikut dalam semua kegiatannya. Tapi tentu saja aku lebih banyak menolaknya karena aku punya kesibukan sendiri.
Seperti saat ini. Aku baru saja menolak ajakan mereka untuk jalan-jalan ke Bali. Karena aku harus menyelesaikan #mirrorstory ini. Dan aku yakin, tak lama lagi, Ria pasti akan menelponku.
Entah dari mana... untuk memarahiku karena telah membongkar rahasia rumah tangganya.
Dan seperti biasa, aku akan mengelak. Bahwa itu semua bukan salahku. Yang harus dia salahkan adalah Robby yang telah berbohong padanya.
Makanya man teman, jangan suka berbohong! La Takdziba!
Semanis apapun kebohongan akan menjadi sangat menyakitkan kalau ketahuan!
Tambahkan Komentar Sembunyikan