Sinopsis Siccin 1 bag 4 (Tamat) by @MayZulaikha

Sinopsis Siccin 1 bag 4 by @MayZulaikha.  #sinopsissiccin1 #siccin
Nisa tidak menjawab. Dia menyuruh Ceyda duduk disofa. Ceyda menolak. Nisa memaksa Ceyda untuk duduk. Ceyda terpaska menurut.

Nisa masuk kedalam kamarnya. Dia mengambil syal. lali dia kembali keruang tamu. Dia mengambil bangku dan meletakkannya di bawah lampung gantung. Nisa mengikatkan syal itu di lampu. Lalu membuat simpul. Lubang simpul itu lalu dia masukan ke lehernya. Nisa berniat bunuh diri. Setelah bangku yang di naikknya teruling, tubuh Nsia mengantung diudara. Ceyda mendengar suara Nisa yang tercekik, tapi ceyda tak tahu apa yang terjadi.

Kudret datang di waktu yang kritis. Kudret segera menolong Nisa dengan memotong syal yang melilit lehernya. Nisa selamat dari maut. Ceyda bertanya mengapa Kudret pulang lebih awal. Kudret menyuruh Ceyda masuk kekamarnya. Ceyda menurut. Kudret menyadarkan Nisa. Nisa tersadar. Kudret berkata kalau mereka akan mengakhiri semuanya malam ini.

Di basement Masjid, Ustadz menyiapkan semua yang diperlukan untuk menruqyah Nisa. Dai menyiapkan tempat duduk, dan kita-kita Al Quran di enpat penjuru.


Kudret mengambil wudhu dan bersiap untuk pergi bersama Nisa. Dia meminta Ceyda tinggal dirumah bersama mertua Aznur. Ceyda ingin ikut. Tapi Kudret melarangnya. Dia berjanji, lain waktu dia akan mengajak Ceyda keluar bersama. Ceyda tidak membantah. Kudret membawa Nisa ketempat Ustadz.

Aznur sedang makan malam seorang diri dimeja makan. Dia menyuapkan nasi ke mulutnya dengan enggan. Pikirannya melayang entah kemana. Saat dia mengunyah makanan, dia merasakan sesuatu yang aneh. Aznur menatap piringnya dan terkejut. Piringnya penuh dengan lintah dan darah.

Aznur berlari ke wastafel dan memuntahkan apa yang ada dimulutnya. Seekor Lintah meluncur jatuh, diikuti lintah-lintaah yang lain. Aznur ketakutan. Dai berlari mengambil handphone. Lalu duduk di kursi untuk menelpon dukun Insan. Tapi tiba-tiba saat menatap depan, dia terlonjak kaget. Hpnya terlontar jauh.

Aznur duduk kaku di kursi. Tubuhnya tegang. Tangannya mengeras. Aznur binggung dan takut, "ya Allah, apa yang terjadi? Tolong bantu saya!"

Lalu tubuh Aznur terdorong dari kursi. kakinya menyentuh lantai, tapi punggungnya setengah membengkok diudara.  Tulang-tulang berderak berlawanan arah dan patah. lalu dia terlontar di lantai dengan posisi yang aneh dan tidak masuk akal. Tubuhnya melengkung, lalu terbanting di lantai dengan mata terbelalak. Hanya putih mata saja yang tampak

Malam kelima...
Dukun memberikan sobekan terakhir foto Nisauntuk di makan anjing sambil membaca mantra. Anjing memakan makannya dengan lahap.

Kudret dan Nisa duduk dibangku dihalaman masjid. Kondisi Nisa bertambah parah. Dia mulai meracau. Ustadz mendatangi Nisa dan Kudret. Kudret memberitahu Ustadz apa yang sebenarnya terjadi, tentang Aznur yang mengirim santet pada Nisa untuk membunuh Nisa dan keluarganya. Ustadz berkata kalau usaha mereka sekarang menjadi sulit, karena perjanjian dengan iblis telah di buat.

Kudret dan Ustadz membawa Nisa ketempat ritual. Mereka menduduk kan Nisa di kursi. Nisa melihat sosok Ceyda melayang di depan jendela. Ustadz menyuruh Kudret menutup kepala Nisa dengan kain hitam lalu membacakan doa-doa sholawat untuk mengeluarkan jin dari tubuh Nisa.

Mereka menyiramkan air sambil terus membaca Al Fatihah. Ustadz membasuh wajah dan tangan Nisa. lalu dia menarik kain menutupi wajah Nisa.

Setelah itu ustadz pergi untuk mengamil kayu pentungan yang besar. Dia hendak  mengayunkan kayu itu ke arah Nisa.

Kudret menghalanginya, "ustadz, apa yang akan kau lakukan?"
Ustadz memberitahu Kudret kalau itu bukan Nisanya lagi dan dia hanya ingin mengeluarkann jin yang merasuki ketubuh Nisa, "dia tidak akan cedera..!"

Ketika Ustadz dan Kudret berdebat, Nisa menatap Kudret dan menyela, "Kudret, Penipu! Kenapa kau mengkhianati istrimu?"

Ceyda yang melayang didepam jendela mengatakan kalimat yang sama persis dengan yang di ucapkan Nisa. Jin dalam tubuh Nisa berkata kalau dia akan meniduri Nisa persis seperti apa yang di lakukan Kudret dan Aznur.

Ustadz menyebut nama Allah. Dia mengayunkan tongkat kearah Nisa. Nisa menangkap tongkat itu dan melemparkan tubuh ustadz hingga terbanting ke lantai.

Melihat ustadz terkapar, Nisa berbalik kearah Kudret. Dia mencengkeram leher kudret dan melemparkannya ke arah dinding. Nisa dan ceyda berkata kalau Kudret harus mati malam ini. Nisa berlari kearah Kudret dan mencengkik leher kudret. Kudret tak bisa bernafas.

Melihat itu, ustadz berlari mengambil kain dan menutupi wajah Nisa sambil berdzikir. Ustadz membekap tubuh Nisa dari belakang. Nisa dan Ceyda berteriak histeris. Ustadz meminta bantuan Kudret untuk mengikat tubuh Nisa di kursi. Lalu sambil menyebut asma Allah, Ustadz memukul belakang kepala Nisa. Nisa menatap Ustadz dengan bengis.

"Kekasih istri kamu itu sebenarnya adalah kawan saya. Ketika kau berbaring tak berdaya, dia telah meniduri istri kamu sepanjang hari. Tapi istri mu yang bodoh itu tak pernah memberitahu dirimu kan?" kata jin dalam tubuh Nisa.

Ustadz terlihat kaget. lalu ustadz membaca ayat-ayat suci dan memukul kepala Nisa dengan tongkat. Nisa langsung tersungkur diam. Kudret memanggil nama Nisa. Nisa tak bergerak. Kudret melihat tangannya yang memegang kepala Nisa basah oleh darah.

Melihat istrinya mati, Kudret menyerang Ustadz dengan marah. Ustadz coba membela diri. Dia melihat Ceyda. Ustadz memnunjuk kearah Ceyda sambil berkata, "kudret, istrimu hanya berada di bawah pengaruh. Yang sebenarnya di rasuki adalah dia!"

Kudret menoleh kearah yang di tunjuk ustadz.  Dia melihat Ceyda melayang di depan jendela, berbaju putih, dengan tatapan mata hitam dan wajah menyeramkan.

Kilas balik memperlihatkan semuanya.... kenapa bisa Ceyda yang kerasukan dan bukan Nisa.

Nisa mendapai Ceyda menangis karena baru mendapat mensnya yang pertama. Nisa membuang pembalut Ceyda di tempat sampah yang kemudian di punggut Aznur karena di sangka pembalut bekas Nisa.

Nenek yang lumpuh tiba-tiba bisa berjalan karena dituntun Ceyda yang kerasukan. Karena pengaruh jin dalam tubuh Ceyda lah nenek menyiram kepalanya dengan air mendidih.

Sebelum sekarat, Aznur melihat Ceyda berada di depannya dengan wajah mengerikan. Ceyda lah yang mematahkan semua tulang belulang Aznur dan membuatnya mati mengenaskan.

Semua karena kesalahan Aznur sendiri.  Aznur mengambil pembalut yang berlumuran darah mens Ceyda, bukan darah Nisa. Karena kesalahan itu, santet yang seharusnya mengarah pada Nisa dan orang-orang yang terkait dengannya beralih menyerang Ceyda dan orang-orang yang terkait dengannya.

Dan Aznur masih terkait dengan Ceyda karena masih sepupu Kudret. Itu sebabnya Aznur ikut mati dan menjadi korban santetnya sendiri.  Demit tidak pandang bulu. Dia tidak melihat siapa yang membuat perjanjian, dia hanya melihat perjanjian itu dan menepatinya.

Aznur membuat kesepakan dengan duku. Dukun membuat perjanjian dengan Jin. Perjanjian yang di buat dukun dan di setujui Aznur adalah agar Korban berserta orang yang terkait dan memiliki pertalian darah dengannya mati.  Aznur memiliki pertalian darah dengan Ceyda, maka dia terikat dengan poerjanjian itu dan harus mati sesuai yang di janjikan. Dan semua mati ditangan Ceyda yang keraskukan.

Akhirnya, di malam kelima itu, semua keluarga Ceyda mati sesuai perjanjian yang dibuat dukun dengan Jin Azhar atas permintaan Aznur. Aznur ditemukanmati di rumahnya. Kudret, Nisa dan Ceyda ditemukan mati dibasemen masjid.

Karena pengakuan dan penuturan ustadz yang tidak logik dan tidak masuk akal, ustadz yang berniat menolong itupun di jadikan tersangkah dan dianggap bersalah atas kematian Kudret dan keluarganya.

Sekian. Sampai bertemu lagi di Siccin 2.
Wassalam... @Mayzulaikha

NB: Silahkan SHARE, tapi JANGAN COPAS tulisan ini dari awal sampai akhir.   Karena setiap bentuk pencurian adalah perbuatan DOSA!  ;)

PREVIOUS 

NEXT

Tambahkan Komentar Sembunyikan

more Quotes