12 tahun kemudian...
Aznur tidak mendengarkan peringatan dukun. Dia berselingkuh dengan Kudret setelah Ali Ismail, suaminya bunuh diri. Dari perselingkuhan itu akhirnya Aznur hamil. Dia meminta pertanggungjawaban Kudret. Tapi Kudret menolak bertanggung jawab dan menyuruh Aznur menggugurkan kandungannya. Aznur menolak. Dia ingin tetap melahirkan bayinya dan ingin Kudret mendaftarkan anak itu sebagai anaknya. Kudret menolak.
Lalu terjadi pertengkaran. Kudret menampar Aznur. Aznur terlempar menghantam dinding dengan keras sehingga perutnya mengalami pendarahan. Kudret memanggil Hafiz untuk membantunya membawa Aznur ke rumah sakit. Aznur keguguran. Bayinya mati saat dalam kandungan. Kudret meminta Aznur agar menjauhi dirinya dan tidak menemuinya lagi. Aznur tidak terima.
Kudret mempunyai istri bernama Nisa dan seorang anak perempuan bermata buta bernama Ceyda. Sehari-hari Nisa mengurus ibunya yang lumpuh dan hilang ingatan dengan baik dan tulus. Dia berusaha membuat ibunya itu bahagia dalam penderitaannya.
Setelah sembuh Aznur kembali kerumahnya. Dia tinggal bersama ibu mertuanya. Ibu mertua menjaga dan mengawasi Aznur dan menyuruhnya diam di rumah karena dia seorang janda. Aznur tidak suka pada ibu mertuanya yang cerewet dan sok mengatur.
Hafiz mengajak Kudret ke Masjid mendengarkan khutbah abah Hodja. Hodja menjelaskan tentang kata Siccin / Sijjin dalam surat Al Muhaffiffin (QS:83).Walaupun tidak suka, Kudret tetap mendengarkaan dengan khusyu. Begitu keluar dari Masjid, Aznur menelpon Kudret. Kudret memarahi Aznur karena menelpon dirinya. Kudret tidak mau berhubungan dengan Aznur lagi. Aznur sangat geram. Kudret meminta Hafiz agar tidak memberitahu Nisa tentang hubungannyaa dengan Aznur. Hafiz setuju.
Aznur yang marah, bertekad untuk merusak rumah tangga Kudret. Dia mendatangi dukun Insan yang pernah di temuinya 12 tahun yang lalu. Dukun kaget karena Aznur masih berhubungan dengan Kudret. Aznur memberitahu tujuannya menemui Insan. Dia ingin mendapatkan Kudret dan membunuh Nisa. Dia meminta bantuan dukun Insan. Dukun Insan meminta bayaran. Aznur memberinya seikat uang dan melepas semua perhiasan yang dipakainya. Insan setuju untuk membantu Aznur dan berjanji bahwa Anzur pasti akan mendapatkan kudret secepatnya.
Insan memberitahu bahwa untuk melakukaan santet itu dia akan menggunakan mantra babi. mantra babi di gunakan untuk memangggil Jin yang paling kejam dan sangat membenci orang islam. Jin itu berasal dari suku Anzar. Dukun Insan akan menyuruh Jin Anzar untuk merasuk ketubuh Nisa dan menawan rohnya. Setelah terkena santet itu, di malam kelima, Nisa akan mati dan semua orang ada kaitan dengannya akan ikut mati, termasuk Ceyda, anaknya. Aznur kaget dan terlihat keberatan. Tapi dukun Insan mengingatkaan Aznur kalau bayinya juga mati, jadi Ceyda juga sebaiknya mati. Aznur tidak membantah.
Dukun Insan berkata kalau untuk melakukan santet/ sihir itu dia harus melakukan penghujatan terhadap agama Islam. Caranya dengan menulis ayat Al Qura'an di tulang mayat yaang baru meninggal lalu melilitnya dengan usus babi. Selain itu, dia juga memerlukan sesuatu dari tubuh Nisa, seperti rambut, air liur, darah atau potongan kuku dan foto Nisa untuk di mantrai. Aznur berjanji akan membawakan semua itu demi agar tujuannya tercapai. Dia meminta dukun Insan melakukan apa saja asal dia bisa mendapatkan Kudret. Kesepakatan telah di buat.
Malam itu juga, Dukun Insan menyiapkan semua bahan yaang di perlukan untuk melakukaan sihir mantra babi. Dia menggorok leher babi dan mengambil ususnya ketika babi masih masih bernafas. Dengan di bantu pelayannya, dia pergi ke kuburan untuk mengali mayat yang baru meninggal dan memotong tulang kakinya. Setelah itu dia menulis ayat Al Quran di selembar kertas.
Dari rumah dukun Insan, Aznur langsung pergi kerumah Kudret. Nisa dan Ceyda sangat gembira dengan kedatangan Aznur. Setelah bercakap-cakap sebentar, Aznur pamit ke kamar mandi. Di kamar mandi, Aznur mengumpulkan benda-benda dari tubuh Nisa. Baik rambut maupun air liur. Dia juga mencuri selembar foto Nisa. Saat akan membuang tisu kosong ke tempat sampah dia melihat pembalut yang masih berlumuran darah. Aznur yakin itu darah mens Nisa. Dia mengambil pembalut itu dan membungkusnya.
Setelah semua yang di butuhkan di peroleh, pamit pulang.
Di tengah jalan di berpapasan dengan Kudret. Kudret memarahi Aznur karena datang kerumahnya. Dan mengancam Aznur dengan kasar. Aznur yang semula terlihat ragu-ragu untuk melanjutkan niatnya setelah bertemu Nisa dan Ceyda, kini semakin pasti untuk menundukkan Kuldret.
Dari rumah Nisa, Aznur langsung kerumah dukun Insan. Setelah mendapat semua barang Nisa, dukun segera memulai ritualnya dihadapan Aznur. Dia mengumpulkan air liur nisa dan rambutnya dan memantrainya. Saat melihat pembalut penuh darah, dia merasa lebih puas. Karena santet dengan perantara darah adalah yang paling kuat. Tanpa rasa jijik, dukun mencairkan darah mens dalam sebuah baskom. Lalu menuang darah itu kedalam baskom berisi usus babi.
Setelah itu dia mengambil tulang kaki orang mati. Menempelkan secari kertas bertuliskan ayat Al Quran di tulang itu lalu melilitnya dengan usus babi yang telah di campur dengan darah mens. Setelah selesai, dia mengambil foto Nisa, menulis mantra di sebaliknya lalu meletakkan di nampan persembahan yang berisi kepala babi yang masih berlumuran darah. Beberapa saat kemudian, dia mengambil kembali foto itu dan menyobeknya jadi 5. Dia menyuruh pelayannya memberikan sobekan itu pada anjing peliharaanya untuk di makan. Setiap hari 1 sobek. Pelayan mengangguk paham.
Lalu dukun Insan melakukan ritual puncak, memanggil Jin Anzar. Sambil memegang tulang manusia yang telah di lilit usus babi, si dukun membaca mantra. Suasana berubah menjadi menyeramkan. Angin kencang berhembus. Benda-benda di ruangan itu berjatuhan. Pada puncaknya, tulang kaki di tangan dukun patah jadi dua. Dan semua kegaduhan itupun berhenti. Dukun insan memberitahu Aznur kalau sebelum malam ke 5, apa yang di inginkan Aznur akan terlaksana. Jin Anzar akaan mengabulkan doa mereka, "semoga Allah mengampuni kita.."
NEXT
Tambahkan Komentar Sembunyikan