Tiba-tiba pintu di depannya terbuka sendiri. Kuldret kaget. Dia berdiri kaku di depan pintu dengan rasa heran. Kuldret memiringkan kepala untuk mengintip kedalam. Semua perabitan dalam rumah tertutup kain putih. Tiba-tiba terdengar suara Ceyda, "Ayah..."
Kuldret memanggil Ceyda dengan heran. Dia lalu melangkah memasuki rumah. Suasana dalam rumah sangat sepi dan menyeramkan. Kuldret menatap sekeliling. Tidak ada siapa-siapa. Kembali terdengar suara Ceyda bicara, "Ayah... karena ayahlah aku tidak bisa melihat. Aku sudah tahu!"
Kuldret terus melangkah kedalam. Mengikuti suara-suara itu. Nisa juga memanggil Kuldret. Arahnya dari lantaai atas. Kuldret menaiki tangga menuju lantai atas. Sampai di atas, ceyda memanggil Kuldret lagi.
Kuldret melihat lima sosok tubuh tertutup kain putih sedang duduk di lantai. Kuldret mendekati orang-orang itu. Tiba-tiba di belakangnya muncul Nisa. Kuldret berbalik dengan kaget. Dia melihat Nisa berdiri diepannya dengan wajah pucat dan mata memutih.
Nisa menegur Kuldret dengan suara seram, "kemana saja kau pulang selarut ini? Bukankah kau ada keluarga untuk di jaga? Masih berfoya-foya dengan pelacur?"
Kudret ketakutan dan mundur. Dari belakangnya muncul Aznur. Nisa dan Aznur pun menyerbu dan menangkap Kudret. Terdengar teriakan Ceydaa memanggil Kuldret, "Ayah..."
Lalu semuanya kengerian itupun lenyap. Kuldret menatap sekeliling dengan heran. Ceyda memanggil, "ayah..!" Kuldret segera berlari memeluk ceyda dan menenangkannya.
Esok paginyaa, Kuldret memberitahu Nisa apa yang di alaminya semalam, "aku juga di hantui..." Nisa terdiam mendengar ucapan Kudret. Dia tak tahu harus bagaimana. Kuldret berkata kalau dia akan menemui seorang ustadz untuk meminta nasehat. Siapa tahu ulama itu bisa membantu. Nisa setuju.
Ustad yang akan di temui Kudret sedang memandikan jenasah. Kudret menemui ustadz begitu beliau keluar dari tempat kerjanya. Ustadz mengenali Kudret dan bertanya kabar Nisa. Kudret menjawab kalau kabar Nisa tidak begitu baik. Kudret memberitahu Ustadzz kalau didinya ingin membicarakan sesuatu yang penting. Meski sibuk, Ustadz memenuhi keinginan Kudret.
Di rumah Aznur, ibu mertua sedang berdzikir sambil memutar tasbih ketika tiba-tiba figura foto anaknya, Ali Ismail retak. Ibu mertua Aznur kaget mendengar suara retakan itu. Dia mengambil figura foto Ali Ismail dan terlihat cemas.
Kudret menceritakan masalahnya pada Ustadz. Mendengar cerita Kudret, ustadz mengambil kesimpulan kalau Nisa kerasukan.
Kudret kaget, "makhluk apa yang merasukinya?"
Ustadz menjawab, "Jin. Jin sangat suka mengejek manusia dan memnipu manusia supaya mudah berkhayal."
Kudret heran, "kenapa Jin menganggu kami, padahal kami tidak ada masalah dengan mereka.."
Kata Ustadz, "kamu mungkin tidak punya masalah. Tapi mungkin mereka ada masalah dengan kamu."
Ustadz memberitahu tentang kisah masalalunya pada Kudret. Bahwa dulupun dia pernah sakit selama 2,5 bulan. Seorang Kyai datang mengobatinya. Dari kyai itu ustadz tahu kalau ada jin yang menyukai istrinya dan ingin membunuh si ustadz agar si jin bisa memiliki istrinya. Kyai itu mengobati Ustadz dengan membaca Al Quran selama 1 jam. Setelah sembuh, sang kyai mengajari Ustadz cara menyembuhkan orang yang kerasukan.
Kuldret bertanya apakah Ustadz bisa menolong keluarganya? Ustadz bersedia menolong kudret dengan keyakinan bahwa Allah SWT senantiasa akan melindungi hambanya.
Nisa sedang menjahit baju yang sobek. Ketika lonceng angin didepan pintu berbunyi. Dari lantai bawah, dia mendengar suara orang batuk-batuk. Nisa mendatangi sumber suara itu dengan rasa ingin tahu. Suara itu berasal dari kamar mandi. Nisa membuka kamar mandi. Dan kaget melihat sosok ibunya yang sudah meninggal berdiri didepan toilet sedang mengerik roti prancis dengan pisau.
Remah roti jatuh kedalam toilet. Lalu tangan ibu Nisa masuk kedalam toilet mengambil remah roti dan memakannya sambil berkata kalau ibunya lapar dan ingin makan roti. Nisa menjerit. Sosok ibu Nisa melangkah kearah Nisa. Nisa segera berlari keluar dan menutup pintu kamar mandi. Sosok ibu Nisa menghilang dan suasana menjadi senyap kembali.
Nisa berlari kekamarnya dengan ketakutan. Dia mengeluarkan sajadah dari dalam lemari dan menghamparkannya di lantai. Nisa duduk di atas sajadah, berdoa sambil menangis. Memohon perlindungan dan bantuan dari Allah SWT.
Kudret datang. Dia kaget melihat kondisi Nisa. Sambil menangis, Nisa memberitahu Kudret kalau dirinya sudah gila. Persis seperti yang dikatakan Kudret dulu. Kudret memberitahu Nisa kalau dirinya telah bertemu ulama atau ustadz, "besok kita pergi menemuinya. Sekarang ayo kita tidur dulu.."
Malam ke empat...
Aznur sedang mengeringkan rambutnya yang basah sambil berdiri didepan cermin dalam kamar mandi. tiba-tiba listrik padam. Aznur menyalakan lilin. Tiba-tiba terdengar suara kursi berderit dan suara orang menyanyi. Aznur mengambil piring lilin dan melangkah kearah sumber suara. Dia kaget melihat sosok Nisa duduk di kursi sambil mengendong bayi yang masih berlumuran darah. Didepan kursi itu ada baskom berisi air.
Sosok Nisa berkata, "kamu mendapat bayi lelaki. Dari perbuatan mesum mu dengan anak bibi mu. Bayi ini lahir tak cukup bulan. Lihatlah sendiri..." lalu sosok Nisa menjatuhkan bayi berdarah itu dalam baskom dan melangkah kearah Aznur.
Aznur berteriak kesakitan ketika sosok Nisa menjambak rambutnya dan menarik tubuh Aznur hingga membengkok diudara..
"Suami siapa sebenarnya yang sudah kamu goda, pelacur sial??" setelah berkata begitu sosok Nisa menghilang. Aznur terjengkang dan jatuh ke lantai. Aznur terengah-engah dalam cekaman rasa takut. Dia merintih merasakan sakit di kepalanya dan tubuhnya karena terbanting ke lantai.
Aznur segera menelpon dukun Insan, "..ini Aznur." Dukun menyapa Aznur. Aznur memberitahu dukun kalau dirinya di ganggu roh jahat.
Dukun bertanya, "berapa orang yang sudah mati di rumah Kudret?"
Aznur mmenjawab, "baru ibunya Nisa yang lumpuh. Banyak yang bilang dia bunuh diri. Tapi tak ada yang tahu sebabnya."
Aznur ingin tahu apakah dukun pernah menggunakan mantra babi pada orang lain? Apakah jin yang merasuki Nisa akan menyakiti dirinya juga? Dukun bertanya apakah Aznur ada hubungan darah dengan Nisa? Aznur menyangkal. Dukun meminta Aznur untuk tidak khawatir. Karena seperti yang diakatakan dulu, hanya Nisa dan keturunannya yang akan mati.
Ibu mertua Aznur kaget mendengar pembicaraan Aznur dan dukun. Dia bergegas pergi untuk memberitahu Kudret tentang apa yang telah di lakukan Aznur pada Nisa.
Nisa sedang menjahit lengan baju Ceyda. wajahnya terlihat murung dan tidak bersemangat. Ceyda yang buta bertanya apakah nenek masuk surga?
Nisa menjawab kalau nenek pasti masuk surga, "memang tidak sekarang, tapi pasti akan pergi kesana."
Ceyda kembali bertanya, "bagaimana kalau nenek masuk neraka?"
Nisa tertegun, "tidak akan. Kita tak akan membiarkannya."
Ceyda kembali bertanya, "kenapa? apakah disana sangat membosankan?"
NEXT
Tambahkan Komentar Sembunyikan