Meninggal di bulan selo, ada 2 kemungkinan.
- Meninggal karena Allah ta'ala (karena usianya sudah sampai)
- Meninggal karena di jadikan tumbal.
Pernah mengenal kata TUMBAL? Tumbal merupakan imbalan yang di berikan oleh manusia pada makhluk yang di pujanya karena telah memberinya sesuatu. Imbalan lho ya..... bukan pemberian. Memberi itu gratis. Tapi kalau imbalan adalah penganti dari suatu pemberian.
Mbulet yo?? Koyok e aku wis ketularan ngedabrus e mbok Ningsih Tinampi hahaha
Selo adalah bulan ke 11 di kalender penanggalan Jawa. Atau bertepatan dengan bulan Dzulqa'dah. Ada yang mengartikan kata Selo sebagai Seselane Olo (Kemasukan barang yang jelek). Artinya hal-hal buruk akan banyak terjadi di bulan Selo.
Salah satu contoh nya adalah perjanjian pengambilaan tumbal oleh makhluk halus biasanya jatuh tempo di bulan Selo. Karena itu bagi para penganut Ilmu Hitam, ulan Selo menjadi bulan yang sakral. Apalagi jika di bulan itu ada hari Jumat Kliwonnya.
Sebenarnya, Bulan Selo itu sendiri adalah bulan yang baik. Dimana didalamnya banya larangan untuk di kerjakan, misalnya:
- Larangan berperang
- Larangan melakukan perjalanan jauh
- Larangan berbuat keburukan.
Konon katanya, berbuat keburukan di bulan Selo pahalanya 2 kali lipat dari berbuh keburukan di bulan-bulan biasa. Karena itu, disarankan pada bulan Selo orang-orang duduk bersila dan memperbanyak dzikir pada Allah.
Tapi setan kan selalu bisa memutar segala aturan. Yang baik jadi buruk dan yang buruk terlihat baik. Bulan yang seharusnya di gunaakan untuk berdzikir dan duduk bersila, dijadikan bulan penuh berkah bagi siapa saja yang mau menjadi pengikutnya. Dan menjadikannya bulan keramat.
Siapa saja yang mau memberikan tumbal dibulan ini, akan mendapatkan anugrah besar dari setan. Karena itu, para praktisi ilmu hitam, berbondong-bondong memberikan tumbal di bulan selo.
Jadi jangan heran, kalau tempat pengobatan alternatif ibu Ningsih Tinampi penuh dengan orang kesurupan dan bakal tumbal yang akan di ambil di bulan Selo. Dan dengan ilmunya yang mumpuni, bu Ningsih berhasil menyelamatkan hampir semua pasiennya yang jadi tumbal, diantaranya Melisa, Clara, dan Lastri.
Tambahkan Komentar Sembunyikan