#SaveUyghur?

#saveuyghur   #saveuighur #PenembakMisterius

Save Uyghur?  Dari beberapa hari yang lalu saya terbaca banyak hal tentang Uyghur. Hari ini saya terbaca tentang PETRUS (Penembakan Misterius) di zaman Soeharto. 
Pada zaman itu, untuk untuk menanggulangi tingginya tingkat kejahatan Presiden Soeharto meminta Polisi dan ABRI mengambil langkah pemberantasan yang efektif. Setelah para petinggi negara Rapat lalu di putuskan untuk mengadakan Operasi Clurit.

Pelaksanaan operasi Clurit sangat sederhana yaitu dengan mengandalkan Penembak Misterius. Siapa saja yang dianggap dan diketahui sebagai pelaku kejahatan akan di culik dan dibunuh. Mayatnya akan di masukkan karung dan di buang sembarangan. Hal itu di lakukan untuk memberikan efek jera pada para penjahat. Dan terbukti, di zaman keemasan Soeharto, NKRI menjadi negara yang damai dan aman untuk warganya yang tidak neko-neko.

KEMBALI KE UYGHUR DAN CHINA. 

Di Medsos banyak pertikaian tentang kamp yang ada di China di mana katanya sekitar 1 juta Muslim Uyghur di tahan. Ada yang bilang itu Kamp de-radikalisasi (re-edukasi), ada juga yang kekeh mengatakan itu kamp Kosentrasi (tempat menyiksa muslim Uyighur yang di tahan). Saya tidak tahu mana yang benar. Karena sampai artikel ini saya tulis, belum ada kesepakatan antara pembela Uyghur dan Pembela China apakah itu kamp de-radikalisasi atau kamp kosentrasi.

Tapi saya yakin mereka pasti sepakat pada satu hal, bahwa untuk menahan 1 juta manusia butuh biaya yang sangat besar. Betul?

Memberi makan 1 juta orang setiap hari (selama beratus-ratus hari) adalah pemborosan anggaran. Kenapa pemerintah China mau melakukan itu? Kenapa tidak menggunakan anggaran untuk memberi makan 1 juta orang tersebut untuk hal yang lebih penting dan bermanfaat (contohnya investasi) untuk seluruh rakyat China ?

Kenapa?
Padahal 1 juta orang yang di tahan itu adalah orang-orang yang diduga (disinyalir) terpapar radikalisme, separatisme yang terbiasa melakukan teror untuk mencapai tuujuannya. Orang-orang ini berbahaya bagi keamanan dan keutuhan negara China.

Kenapa pemerintah lebih memilih menahan mereka dalam kamp dan bersusah payah (menghabiskan banyak anggaran) untuk memberi makan mereka / menyiksa mereka / mendidik mereka?

Bukankah lebih hemat biaya jika mengeksekusi mereka diam-diam seperti yang di lakukan Presiden Soeharto dulu? Karena apapun bentuknya, baik itu menyiksa tahanan atau mendidik tahanan kedua-keduanya pasti butuh biaya.

Kalau China mendirikan kamp itu khusus untuk menyiksa tahanan, alangkah buruk strateginya. Sudah keluar banyak biaya masih dicela dunia karena melanggar HAM. DI demo oleh umat Islam sedunia. Nama baik pemerintahan tercoreng.  Negara-negara di dunia mengecam. Lalu keuntungan apa yang di dapat oleh CHINA? Tidak ada!  Rugi yang iya.

  • Rugi tenaga (untuk menyiksa
  • Rugi biaya (biaya konsumsi dan akomodasi)
  • Rugi nama baik (di kecam negara-negara di dunia, khususnya umat Islam)

Pernahkah pertanyaan seperti ini terlintas di benak Anda?
Kenapa harus menahan dan menyiksa kalau melenyapkan mereka dari muka bumi lebih mudah? Toh sebagai minoritas, lenyapnya 1 juta suku Uighur tidak akan mengurangi populasi penduduk China yang kini sudah mencapai 1 Milyar Jiwa. Kan?

Percayalah, jika mereka pejuang Jihad (membela agama) maka mati sahid sebagai pejuang lebih baik dari pada tersiska dalam tahanan.

Win win solution, kan? 

Keduanya sama-sama untung.  Yang mati masuk Surga, Pemerintah China tidak perlu keluar uang untuk menyisa dan di kecam oleh dunia.
Pernahkan pemikiran seperti diatas terlintas di benak Anda?
Atau hanya saya saja yang sempat memikirkannya?

Semoga tidak ada intelejen China yang membaca postingan ini dan terpikir untuk menerapkannya.

NB: tulisan ini di tulis dengan majas Ironi. Semoga tidak ada yang salah paham. Terima kasih.

Tambahkan Komentar Sembunyikan

more Quotes