Hobby ku menonton videonya Bu Ningsih Tinampi masih terus berlanjut. Meski youtube ku sendiri yang berisi video-video cuplikan hal-hal penting tentang bu Ningsih Tinampi telah di takedown oleh bu Ningsih Tinampi sendiri. Tapi nggak masalah, aku tetap pada niat semula.... share sebanyak mungkin ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk khalayak. Siapa tahu dengan tulisan-tulisan saya ini ada yang terbuka hatinya mendapat secercah harapan...
Ini bukan kasus baru... sama seperti kasus saraf terjepit yang ternyata di santet.
Santet itu menipu, saudara-saudara...
- Merasa sakit, tapi tidak ada penyakit
- Merasa sakit, ada penyakit, tapi saat diperiksa di Faskes oleh Ahlinya penyakit tidak terdeteksi
- Ada penyakit, tapi tidak merasa sakit..
Karena itu tidak salah jika bu Ningsih Tinampi menawarkan diri untuk memberikan second oponion kepada orang-orang yang sakit berat dan harus di operasi. Hanya untuk melihat apakah itu penyakit karena santet ataukan memang penyakit medis yang butuh penanganan medis.
Kata bu Ningsih, "bagi siapa saja yang sakit berat dan harus di operasi, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan operasi, silahkan datang kesini. Kalau nanti saya tidak sanggup menangani (karena butuh tindakan medis) silahkan di operasi..."
Dan dalam hal kasus Pasien dari Jambi yang di duga sakit kejang otak pun begitu. Pasien selalu kejang-kejang dan tidak fokus. Sering mono. Dikiranya sakit kejang otak atau ada gangguan di otak. Saat kambuh tanpa sadar memeluk benda panas, sehingga kulit tangannya melepuh.
Setelah di analisa bu Ning, ternyata kena santet. Santetnya diletakkan di kepala dalam bentuk kuntilanak pengong. Kejang-kejang terjadi ketika para kuntilak itu meremas otak si pasien. Kejam bukan?
Tambahkan Komentar Sembunyikan