Ketika May Zulaikha di Mintai DALLIL bag 2. Dan berbalas komen pun berlanjut,
Amar Bin Bahruddin Al-Fatih Nabi mengajarkan beberapa ayat dari Al-Qur'an dan bukan hanya Al-Fatihah. Dan anda selama ini hanya mengagungkan Al-Fatihah. Sementara masih banyak yang lain seperti Surah Al-Baqarah 1 sampai 5, Surah Al-Baqarah ayat 102 dan 2 ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah. Ada juga bacaan Hadits seperti Bimillahi arkik Allahu yasfiq. Itu adalah bacaan dan masih banyak ayat lain.
Berkaitan dengan tindakan. Ruqyah ini tidak syar'iyyah. Seperti ada video Ningsih Tinampi yang mengatakan dia menelan banyak jin ke dalam perutnya. Sementara Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah Hadits berkata : "Sesungguhnya aku diganggu oleh Ifrit dari golongan jin saat akan mengimami shalat isya'. Kemudian aku menangkapnya dan mengikatnya di tiang Masjid Nabawi. Kemudian aku akan tunjukkan rupa Ifrit (sebelum shalat subuh) namun aku teringat pada do'a saudaraku Sulaiman (Nabi) yang berkata "Ya Allah berikanlah kerajaan kepadaku yang setelahnya tidak ada lagi yang memiliki". Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad saja tidak mau memelihara jin atau bekerjasama dengan Jin karena teringat bahwa yang berhak bekerjasama dengan jin atau berhubungan dengan Jin hanya Nabi Sulaiman alaihissalam. Tapi Ningsih Tinampi justru berkata dia menelan Jin ke dalam perutnya. Inilah fakta ketidak Syar'iannya.
Dalam hal tindakan masih ada lagi. Yaitu dia seorang wanita meruqyah dengan tidak memakai hijab. Adapun disaat dia memakai hijab dia berpakaian dengan lengan pendek, nah jelas tidak syar'i. Lalu ketika dia meruqyah pria, dia tidak mengenakan sarung tangan, ini juga tidak syar'i. Kemudian dia juga melepas hijab pasien wanita, ini juga tidak syar'i.
Amar Bin Bahruddin Al-Fatih Nabi mengajarkan beberapa ayat dari Al-Qur'an dan bukan hanya Al-Fatihah. Dan anda selama ini hanya mengagungkan Al-Fatihah. Sementara masih banyak yang lain seperti Surah Al-Baqarah 1 sampai 5, Surah Al-Baqarah ayat 102 dan 2 ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah. Ada juga bacaan Hadits seperti Bimillahi arkik Allahu yasfiq. Itu adalah bacaan dan masih banyak ayat lain.
Berkaitan dengan tindakan. Ruqyah ini tidak syar'iyyah. Seperti ada video Ningsih Tinampi yang mengatakan dia menelan banyak jin ke dalam perutnya. Sementara Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah Hadits berkata : "Sesungguhnya aku diganggu oleh Ifrit dari golongan jin saat akan mengimami shalat isya'. Kemudian aku menangkapnya dan mengikatnya di tiang Masjid Nabawi. Kemudian aku akan tunjukkan rupa Ifrit (sebelum shalat subuh) namun aku teringat pada do'a saudaraku Sulaiman (Nabi) yang berkata "Ya Allah berikanlah kerajaan kepadaku yang setelahnya tidak ada lagi yang memiliki". Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad saja tidak mau memelihara jin atau bekerjasama dengan Jin karena teringat bahwa yang berhak bekerjasama dengan jin atau berhubungan dengan Jin hanya Nabi Sulaiman alaihissalam. Tapi Ningsih Tinampi justru berkata dia menelan Jin ke dalam perutnya. Inilah fakta ketidak Syar'iannya.
Dalam hal tindakan masih ada lagi. Yaitu dia seorang wanita meruqyah dengan tidak memakai hijab. Adapun disaat dia memakai hijab dia berpakaian dengan lengan pendek, nah jelas tidak syar'i. Lalu ketika dia meruqyah pria, dia tidak mengenakan sarung tangan, ini juga tidak syar'i. Kemudian dia juga melepas hijab pasien wanita, ini juga tidak syar'i.
Dan balasan saya kebih Ribet lagi.....
lebih penuh dalil...
Sekarang Tentang Ruqyah. Kita lihat definisi Ruqyah dulu.
Ruqyah adalah penyembuhan suatu penyakit dengan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an atau doa-doa tertentu yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan yang ayat pertama di Ajarkan nabi untuk kesembuhan adalah ayat-ayat Al fatihah, baik secara terpisah ataupun di baca keseluruhan sebagai 1 Surah.
Anda kenal USTADZ DHANU? Dalam menngobati orang, Ustadz Dhanu hanya membaca 3 ayat Al Quran saja, yaitu Al Fatihah (1, 2, 5) Yasin ayat 82, itupun hanya Kun Fayakuun nya saja dan selebihnya adalah Sholawat dan Dzikir.
Anda benar ketika mengatakan saya menganggungkan AL Fatihah. Apapun yang saya lakukan, saya selalu mengawalinya dengan membaca Al Fatihah. Karena nabi sendiri memulyakan Al Fatihah dengan menyebutnya sebagai Ar Ruqyah (Penyembuh) dan Asy Syifa (Penawar). Ketika saya sakit, saya meruqyah diri sendiri dengan membaca Al Fatihah.
Dalam salah satu Hadits, Nabi shallallaahu’alaihi was sallam, bersabda:
“Tahukah engkau bahwa (Al Fatihah) itu adalah Ruqyah?” (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201) dari Abu Sa’id Al Khudri).
“Al Fatihah adalah syifa (penawar) dari segala racun” (HR. At Tirmidzi no.2878 dan Al Hakim dalam Al Mustadrok 2/259).Saya meruqyah diri saya dengan AL Fatihah kalau sedang sakit, karena kondisi mendesak dan ingin cepat sembuh. Alhamdulillah selalu sembuh.
Tapi kalau sedang nganggur, seperti mau tidur atau bangun tidur, sakit atau tidak sakit, saya usahakan untuk meruqyah diri sendiri dengan membaca Doa Ruqyahnya Ustadz Dhanu atau doa Ruqyah yang lebih panjang (Mungkin Ruqyah versi ini yang Anda sebut Ruqyah Syar'i) yang biasanya terdiri dari sekumpulan ayat dari beberapa surat:
- Al Fatihah(1-7),
- Al Baqarah (1-6, 102, 163, 164, 285, 286)
- Al Imron (18)
- Al A'raaf (54,56, 117-122)
- Yunus (81-82) dan seterusnya
- lalu di tutup dengan Al-Mu'awwidzat.
Lalu ...
Tentang Ifrit, nabi Muhammad, doa nabi Sulaiman, dan bu Ningsih, sama sekali tidak bisa di bandingkan. Seperi membandingkan buah Zaitun dan Kesemek.
Muhammad dan Sulaiman adalah Nabi yang menerima Mukjizat, sedangkan bu Ningsih hanyalah Insan biasa yang beriman pada Allah dan pada nabi-nabinya, termasuk Nabi Muhammad dan nabi Sulaiman yang kebetulan mendapat ANUGRAH dari ALLAH ilmu untuk menyembuhkan berbagai penyakit, SANTET dan SIHIR dengan bacaan Ummul Qur'an.
Bu NINGSIH tidak Merugikan Orang. Kalau ada yang di rugikan dan merasa teraniaaya adalah Setan dan DUKUN SANTET nya.
Btw, Bisa jadi lho, bu Ningsih itu mendapat anugrah ilmunya nabi Sulaiman, sehingga bisa menaklukan setan dan Dajjal. Who Knows, kan??
Tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah Ta'ala sudah berkehendak. Hanya dengan satu kata" KUN FAYAKUUN!
Maka jadilah ia!
Tambahkan Komentar Sembunyikan