✅Ahlimedis bilang: istirahat, latihan pernafasan
✅guruSpiritual bilang: banyakin gerak, sampai berkeringat, jangan terbawa oleh rasa lelah, sekali terbawa, dia akan mengikatmu!!
Dan aku punya pemikiran sendiri. Aku melihat kakak ku yang Survive Covid19, selalu menguatkan diri bergerak, padahal aku yakin kondisinya saat itu sangat lemah, karena dia habis minum antibiotik (antibakteri & antivirus). Begitu pula abang iparku. Walaupun dia meyangkal tidak sesak, tapi aku tau klu nafasnya 1..2, krn dari caranya menarik nafas kulihat berat. Tapi mereka menolak diam. Selalu bergerak. Jalan kesana-kemari. Ke halaman belakang, ke kolam, dll.
Dan aku baru tahu dari tetangga abangku, bahwa setiap kali melihat abangku berjalan & berjemur dihalanam belakang, tetangga pada kabur & mengurung diri dirumah😊, takut tertular.
Lalu ketika Aku akhirnya kena covid juga, aku merasakan kelelahan & gangguan pernafasan yg sama bahkan mungkin lebih, karena virus sudah masuk ke saluran pernafasan dalam (antigen negatif, PCR Positif) Tenaga seperti terkuras habis.
✅Ngomong aja ngos-ngosan, ditanya aja males jawab. Senjataku jempol. Pokoknya ada yg tanya kondisiku, 👍 jempolku beraksi. 🙊
✅Jalan 2-3 langkah sudah lelah & nafas jd sesak.
✅Salah tarik nafas & batuk, paru-paru seperti menjepit.
✅Saat batuk perut jadi kram.
Maunya cuma duduk /berbaring sambil pegang hp. Kalau sudah diposisi itu, betah berjam-jam. Karena posisi itu bikin nyaman.
Untungnya nasehat guru spiritualku sll terngiang : BERGERAK!!!
Lalu bgitu terapi antibakteri selesai, masih dlm posisi lemas, aku mulai bergerak. Awalnya muter-muter dalam rumah.
✅Belajar mengatur pernafasan lewat langkah. 1-3 langkah merasa letih, berhenti. Tarik nafas. Melangkah lagi.
✅Mengerjakan pekerjaan rumah. Nyapu, nyuci baju, masak, setrika dll. (Aku tinggal sendiri, otomatis saat sakit ya ngurus diri sendiri 🙊. ) Pokoknya setiap merasa lelah, berhenti. Tarik nafas, mulai beraktivitas lagi.
✅Setelah bisa tertangani, aktivitas meningkat lagi. Menjemur kopi, bawa motor ke kebun, memetik kopi. (Aku metik kopinya sambil duduk, karena klu berdiri lelah). Bawa kopi 1 ginjar kecil saja capek & ngos-ngosan. Tapi kupaksakan. Untungnya aku tipe orang : Suffer in Silent. Jadi tidak ada keluhan.
Berkat semua latihan itu, kondisiku kembali fit. Fit secara fisik. Meski sesekali aku merasakan suatu gejala. Awalnya kupikir efek samping recoveri. Tp setelah hampir seminggu gejala masih persistent, aku pun cemas.
Kutanyakan gejala itu pada ahlinya, jawabannya ada di gambar di bawah ini 👇
Menurut beliau, 2-3 minggu setelah isoman gejala seperti itu masih akan dirasa. Dan aku masih baru seminggu, jdi wajar klu merasakan gejala efek samping covid19.
Aku yakin aku bisa mengatasi gejala ini. Karena aku sudah punya trik & trip.
✅Hidung tersumbat: urut lipatan hidung dgn botol freshcare
✅Sesak nafas, dada rasa terjepit: angkat tangan keatas, tarik nafas perlahan
✅Nyeri dada : batuk-batuk kecil.
✅Lelah : hirup nafas, tahan sebentar, trus hembuskan.
Demikian. Semoga bermanfaat!!
Tambahkan Komentar Sembunyikan