Jin Jepang

"... Takoyaki hanamasa masasiku kumarisa..."

Kalimat itu saja yg di ulang-ulangnya sejak tadi.  Aku jadi penasaran,  "mbah,  itu artinya apa?? "

"Ini mantra.  Tidak ada artinya.  Mantra ini untuk memanggil jin Jepang  yang tampan rupawan.  Seperti yang kau impikan. Ikuti saja dalam hati.  Jangan banyak tanya!"

Di bentak begitu aku jadi mengkeret. Aku menunduk sambil sesekali melirik mbah dukun.

Hampir setengah jam si mbah merapal mantra.  Diakhir aksinya,  meludah di atas daun pisang,  melipatnya dan menyodorkannya padaku.

Ihh... Aku bergidij jijik. Si mbah melotot galak, "cepat ambil. Nanti campur dengan air,  pakai mandi.  Jangan lupa,  mandinya jam 6, pas adzan Magrib. Paham?"

Aku menggangguk. Setelah melapisi daun pisang dengan plastik,  aku bertanya,  "berapa mbah?"

"50ribu saja.. "

Aku mengeluarkan selembar 50ribu dari saku jeansku dan mengulurkannya pada si mbah. Setelah itu aku bergegas pulang.

Hari hampir magrib ketika aku tiba di depan pintu gerbang rumah kost.  Suasana sedikit creepy.  Aku memarkir motor di garasi.  Dari garasi menuju ke pintu,  aku menbaca mantra mbah dukun sambil terkekeh geli. 

Bayangkan,  mantra bunyinya Takoyaki,  Hanamasa. Satu nama makanan Jepang,  satu lagi nama restoran jepang.  Ajaib bukan??

Tiba di depan pintu,  aku mengeluarkan kunci rumah.  Suara bedug di masjid bertalu-talu.  Kuduk ku merinding.  Aq cepat-cepat memasukkan kunci kelubangnya.  Belum sempat ku putar,  ku dengar sapaan dari belakang.

"Konbanwa Onee-san! "

Aku tertegun.  Meski tidak tau apa artinya,  tp aku tahu kalau itu bahasa jepang.  Aku menoleh dengan penasaran. 

Jantungku serasa di renggut lepas karena kaget saat ku lihat seorang pria jepang tampan tersenyum manis padaku.  Pria itu menggulurkan tangannya padaku.  Tapi sebelum aku menyambut uluran tangannya,  aku sudah jatuh tak sadarkan diri.  Alias pingsan.

#flashfiction

Tambahkan Komentar Sembunyikan

more Quotes