Rumah depan makam tidak baik? Begini cara mensiasatinya!

Cara menyiasati rumah depan makam. Selama ini banyak orang yang bilang kalau rumah depan makam itu kurang baik untuk penghuninya. Benarkah? Entahlah. Kan rumahku tidak di depan makan. Jadi tidak bisa memberi pernyataan. Tapi temanku ada yang rumahnya di depan makam. Bawaanya murung terus, tidak bergairah. Aku pernah bertanya padanya, apakah dia pernah melihat penampakan? katanya tidak pernah. Kupikir dia suka murung karena sering lihat penampakan atau di hantui tapi tidak berani berterus terang.

Terlepas dari kesan serem dan penuh hantu, makan adalah tempat sakral di mana para orang mati beristirahat. Kematian identik dengan kesedihan. Orang yang rumahnya depan makan setiap saat akan disuguhi suasan sedih. Karena semua upacara pemakaman selalu bernuansa sedih. 

Nah suasana sedih yang terlihat itulah yang lambat laun akan mempengaruhi kehidupan penghuni rumah depan makam. Jika suasana ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan menurunkan atau memadamkan semangat seseorang dalam berkarier atau mengejar hidup bahagia. 


Dan jika kasusnya cukup berat maka dampak yang di timbulkan cukup buruk. Antara lain menyebabkan orang mudah putus asa disebabkan karier banyak kendala. Bisa juga terjebak dalam lingkaran  stres atau berlanjut pada tindakan bunuh diri akibat pikiran mengaalami tekanan berat.

Kondisi ini tidak hanya berlaku untuk rumah yang berhadapan dengan makan besar saja, tapi juga pada rumah yang hanya berhadapan dengan makam kecil dimana didalamnya hanya ada satu kubur. Lebih-lebih bila makam di keramatkan, dampaknya terhadap penghuni cukup penghuni rumah sekitar makan sangat besar.

Untuk itu, dari salah satu artikel di majalah Kartini tahun 2006 saya menemukan tips cara menyiasati rumah yang berhadapan dengan makam agar tidak terlalu berpengaruh pada penghuninya.

Cara mensiasati rumah depan makan  adalah sebagai berikut:
  1. Mengubah arah pintu rumah. Jika semula araah pintu rumah langsung menghadap makam, ada baiknya dirubah. Bisa di miringkan atau di arahkan yang tidak langsung menghadap mareal pemakaman. 
  2. Memasang dua buah lonceng angin (kelintingan angin/fung ling) di teras kanan dan kiri rumah, terutama yang berhadapan langsung dengan makam. Tujuannya untuk membuyarkan energi negatif yang datang dari arah makam menuju rumah dan daerah sekitarnya.
  3. Dinding pagar di tinggikan atau menanam sederet pohon bambu, untuk menghalangi energi uruk dari makam.
  4. Menyalakan lampu yang terang di teras rumah pada malam hari.
  5. Pasang cermin cembung didepan pintu utama rumah.


Dengan siasa seperti ini, mudah-mudahan rumah yang berada di depan makam atau sekitar kuburan tetap memberikan berkah pada penghuninya. Aamiin.

Tambahkan Komentar Sembunyikan

more Quotes